Morri.

Minggu, 03 Mei 2015

Penggengam Balon Merah


Embun menari bersama kerlingan jahat
Berdansa tempo sunyi
Musik mendayu di balkon penuh tabu
Tak terungkap

Gerimis menangisi kisah
Porselen yang malang dengan coreng di wajah
Retakan yang nyaris menganga
Tanpa mereka sadari
Baca selengkapnya »
Posted by Sero-ja♔ Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Labels: dark, Dwiyasti, eta pisan, misteri, nyesek, puisi
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Jejak aksara.

  • ►  2019 (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2017 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2016 (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Maret (1)
  • ▼  2015 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ▼  Mei (1)
      • Penggengam Balon Merah
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2014 (4)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2013 (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2012 (8)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2011 (3)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
: A stage called life. Diberdayakan oleh Blogger.